Kebumen, 21 Mei 2025— Rest Area Tegal Retno, Petanahan, Kebumen menjadi saksi kemeriahan Kemah Bakti Pramuka dan PMR SMPN 7 Kebumen yang digelar selama tiga hari, 19-21 Mei 2025. Ratusan peserta menikmati suasana alam terbuka dengan angin laut yang menantang, sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai Dasa Dharma Pramuka dan semangat kesukarelaan PMR yang telah mereka pelajari di ekstrakurikuler sekolah.  

Pesan dan Harapan dari Para Pembina 

Dalam sambutannya, Kak Ngabdan, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, menggarisbawahi pentingnya perkemahan ini sebagai wadah pembentukan karakter.  

"Kemah Bakti ini bukan sekadar kegiatan luar ruang, tetapi juga ajang penguatan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama yang akan menjadi bekal berharga bagi kalian semua. Saya berharap kalian terus membawa semangat kebersamaan ini dalam kehidupan sehari-hari."

Sementara itu, Kak Sugeng Supoyo, selaku Kamabigus, dalam penutupan kemah menekankan makna perkemahan sebagai sarana pembelajaran dan pengamalan nilai-nilai luhur Pramuka dan PMR.  

"Melalui kegiatan ini, kita belajar bagaimana menghadapi tantangan dengan ketangguhan dan keikhlasan. Semangat Pramuka dan PMR adalah semangat membangun diri dan komunitas dengan kejujuran serta dedikasi. Jadilah generasi yang selalu berpegang teguh pada nilai-nilai ini."

Pendampingan oleh Para Pembina

Sepanjang kegiatan, para pembina Pramuka dan PMR dengan penuh kesabaran mendampingi peserta, memastikan pengalaman kemah ini menjadi momen berharga bagi semua. Kegiatan didukung oleh semua kakak kakak pembina Pramuka dan PMR,  diantaranya Kak Sutrima,  Kak Jariyah, dan Kak Eka, sementara pembina PMR diantaranya Kak Syab, Kak Tri Has, Kak TriW, dan Kak Ayu

Kesan dari Peserta Kemah

Irfan, salah satu peserta kemah dari PMR kelas VIII, merasa bahwa kegiatan ini semakin menguatkan semangat kesukarelaan dan kepedulian sosial di antara mereka.  

"Kami banyak belajar bagaimana bekerja sama dalam tim, menghadapi tantangan dengan keberanian, dan memberikan bantuan kepada teman-teman yang membutuhkan. Ini bukan hanya tentang keterampilan, tetapi juga tentang rasa empati dan persaudaraan."

Di sisi lain, Dik Yuanita, peserta dari Pramuka, merasakan bahwa kemah ini memberikan pengalaman yang luar biasa, khususnya saat malam api unggun dan wide games.  

"Malam api unggun sangat berkesan! Kami bisa berbagi cerita, bernyanyi, dan merasakan kebersamaan yang erat. Wide games juga seru banget, karena kami harus berpikir cepat dan bekerja sama dengan regu. Rasanya ingin mengulang kembali pengalaman ini."  

Solidaritas dan Semangat yang Tak Padam  

Dengan 32 regu kelas 7 dan 4 kelompok Dewan Penggalang kelas 8 yang menempati 36 tenda Kemah Bakti ini menjadi ajang penguatan karakter, solidaritas, dan kepemimpinan bagi para peserta.  

Berbagai kegiatan seperti api unggun, pentas seni, wide games, dan game activity semakin menghidupkan suasana, menjadikan pengalaman ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga penuh makna.  

Semoga semangat dan nilai-nilai yang dipelajari selama perkemahan ini tetap tertanam kuat dalam diri setiap peserta, membawa mereka menjadi individu yang lebih mandiri, berintegritas, dan siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan.ss